uu ciptaker
Kajian Hukum UU Cipta Kerja
June 24, 2021
Selamat Hari Raya Idul Adha 1442 H
July 20, 2021

Dilematika Fresh Graduate selama Pandemi

Dilematika Fresh Graduate di Era Pandemi

Oleh Kharisma Syahriyanti S.Psi

Fresh graduate atau biasa dikenal juga dengan lulusan baru adalah orang-orang yang baru saja melalui proses pendidikan di sekolah maupun di universitas.

Semenjak pandemi hadir di Indonesia pada Maret 2020 lalu, jumlah kasus virus COVID-19 semakin melonjak terutama di Ibu kota, tempat di mana banyak sekali industri yang menjadi ladang bagi para fresh graduate untuk mencari nafkah.

Sebelum pandemi datang pun, mencari pekerjaan sangatlah sulit di Jakarta, mengingat bahwa ibu kota negara ini adalah kota kolaborasi. Di mana banyak sekali orang berdatangan untuk saling mengadu nasib, persaingan memang sangatlah ketat.

Sudah banyak artikel, postingan di sosial media, bahkan tayangan di Youtube yang memberikan tips dan trik bagaimana agar lolos interview kerja. Padahal komponen penilaian yang menentukan seseorang dapat diterima kerja atau tidaknya bukan hanya dari interview saja. Tetapi juga melalui serangkaian tes yang bersifat praktik dan teori, terutama bagi pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya “specialist”.

Kemampuan “softskill” sangatlah penting dan diperlukan dalam dunia kerja bagi pekerjaan yang sifatnya masih “generalist”, orang-orang yang berasal dari fresh graduate masih bisa mengupayakannya dengan cara mengulang kembali pelajaran semasa sekolah atau semasa di universitas dulu.

Kemampuan general atau umum yang harus dimiliki adalah pengoperasian internet, email, mengelola microsoft baik itu word, excel ataupun power-point. Maka dari itu, banyak dari pengajar seperti guru ataupun dosen yang sedari awal cerewet sekali kepada siswa atau mahasiswanya agar mereka bersikap aktif dan kreatif. Hal ini dikarenakan dalam dunia kerja, kemampuan tersebut sangatlah diperlukan. Selain itu, “softskill” berupa kemampuan negosiasi, personal branding dan public speaking juga menjadi penting.

Di dunia yang serba cepat ini, di mana teknologi sangat mendominasi, menjadi biasa-biasa saja justru membuat kita semakin mengalami kemunduran. Mau tidak mau, suka tidak suka dan siap tidak siap, kita harus bisa selalu beradaptasi dengan perkembangan zaman di industri 4.0 ini. Bahkan, kita pun masih tinggal di negara berkembang. Apabila negara kita sudah menjadi negara maju nantinya, tentu kita harus lebih banyak menyiapkan mental dan kreativitas lainnya agar dapat bersaing secara global.

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, salah satu solusi di masa pandemi.

Saat ini AI adalah salah satu unicorn paling diminati oleh manusia modern. Sebagai fresh graduate, kita tidak perlu takut bahwa tenaga kita akan digantikan oleh robot-robot tersebut. Yang perlu kita upayakan adalah terus menerus belajar dan beradaptasi dengan lingkungan di sekeliling kita, khususnya dalam kepentingan mencari pekerjaan. Tentu setiap yang baru lulus tidak harus menjadi pekerja. Tentu ada saja orang yang akan meneruskan usaha orang tua, langsung menikah setelah lulus bahkan melanjutkan studi ke jenjang berikutnya.

Namun banyak media memberitakan bahwa kebanyakan fresh graduate memang akan bekerja, tentunya dengan banyak motivasi yang melatarbelakangi pengambilan keputusan tersebut. Contohnya ingin mendapat pengalaman, ingin merasakan bagaimana mendapatkan pendapatan dari usaha sendiri, ingin membangun network dan lain sebagainya.

Akhirnya, kita tiba di kesimpulah bahwa untuk menyiasati perkembangan zaman yang semakin maju dan kian cepat, sebagai fresh graduate, kita perlu rencana yang matang, bisa dimulai saat pertama kali masuk sekolah atau masuk universitas, apapun itu, banyak melakukan riset di lapangan maupun riset di internet akan sedikit banyak membantu kita untuk memulai jalan menuju mimpi kita masing-masing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *